TABLOIDBINTANG.COM - Uang 1,5 miliar rupiah dari negara akan digunakan Defia Rosmaniar untuk mengisi tabungan haji ibunya dan investasi. Apa yang diraih Defia saat ini buah kerja keras, doa, serta dukungan orang tua.
“Selain itu, medali emas saya persembahkan untuk negara dan para atlet taekwondo lainnya. Ke depan, saya ingin berlaga di kejuaraan dunia lagi,” Defia berharap.
Lewat kemenangannya bulan lalu, Defia memberi tahu para remaja putri, anggapan taekwondo olahraganya laki-laki itu salah.
“Sudah terbukti. Ini bukan hanya untuk laki-laki. Saya kali pertama berlatih di usia 13 tahun. Bagian tersulit selama berlatih taekwondo adalah mengusir rasa bosan. Inginnya main-main dan berkumpul dengan keluarga, seperti remaja pada umumnya. Faktanya tidak bisa. Saya berlatih terus untuk negara,” sambung dia.
Untuk Asian Games, Defia menjalani latihan intensif selama 5 bulan. Maret 2018, saat latihan tanding di Korea Selatan, fase terberat bagi Defia. Ia menerima kabar dari Tanah Air bahwa ayahnya, Ermanto, meninggal karena stroke.
Hatinya makin hancur karena tidak bisa menghadiri pemakaman ayah. Selama menjalani latihan di Korea, wajah sang ayah berkelebat di benak Defia.
Pesan Ermanto bahwa ia pasti bisa jadi juara terngiang di telinganya. “Papa bilang, 'Ayo Dik, kamu pasti bisa jadi juara,'” Defia menirukan ucapan ayahnya.
“Saya percaya Papa tersenyum bangga di sana. Sekarang, saya ingin menunjukkan bakti kepada Mama. Saya juga kangen masakan Mama. Saya kangen tempe orek dan telur ceplok dicabein. Buatan Mama selalu enak dan bikin kangen,” beber Defia, yang kini telah melepas kangen dengan ibunya.
(wyn / gur)
https://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/read/111574/latihan-di-korea-hati-defia-rosmaniar-hancur-ayah-meninggal-tak-bisa-pulang
No comments:
Post a Comment