TABLOIDBINTANG.COM - Menyambut baik hasil Ijtima Ulama 2 Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) yang memutuskan meneguhkan dukungan pada Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Ahad, 16 September 2018, Ustadz Yusuf Mansur berpendapat setiap perbedaan wajib dihormati.
“Kita harus menghormati keputusan siapapun, apalagi datangnya dari ulama. Kami baik-baik saja,” kata Yusuf Mansur seusai menjadi pembicara dalam diskusi peluncuran tagar #2019PemiluCeria di Surabaya, Senin, 17 September 2018.
Terhadap perbedaan yang ada menjelang pemilu presiden, Yusuf Mansur minta masyarakat harus memahami bahwa Indonesia sangat luas. Sehingga timbulnya perbedaan adalah sebuah keniscayaan. “Masjid aja enggak satu, madrasah, pesantren enggak satu. Sebagai umat, kita harus menyikapi perbedaan dengan baik dan selalu berdoa,” katanya.
Yusuf Mansyur mengaku mengambil posisi di tengah karena ingin menjaga silaturahmi dengan kubu Prabowo maupun Joko Widodo (Jokowi). Yusuf Mansur berujar pemberitaan media massa yang menyebut bahwa ia telah bergabung ke kubu Jokowi tidak benar. “Saya baru silaturahmi ke kubu satu, sudah diberitakan bergabung. Padahal saya belum sempat aja silaturahmi ke kubu satunya. Ya udah, enggak apa-apa, ini mungkin ujian bagi saya untuk sabar dan tidak berburuk sangka,” katanya.
Soal kabar ada sejumlah pemakai bisnis Paytren yang hengkang dengan alasan kecewa Yusuf Mansyur dikabarkan bergabung pada Jokowi, ia meminta maaf. Menurutnya, sebagai manusia biasa ia tak luput dari kekhilafan. “Rezeki udah diatur Allah, satu pelanggan pergi siapa tahu Allah datangkan seribu pelanggan,” kata Yusuf Mansur.
https://www.tabloidbintang.com/berita/peristiwa/read/111719/soal-hasil-ijtima-ulama-2-begini-sikap-ustadz-yusuf-mansur
No comments:
Post a Comment